Jumat, 28 Agustus 2009

Keuntungan-keuntungan Tersenyum


Nah...!! Sebelumnya kita sudah membahas tentang senyum dan jenisnya. Sekarang kita bahas "Keuntungan Tersenyum".

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa kita raih apabila kita tersenyum. Keuntungan pertama dari segi penampilan. Senyum bisa menambah daya tarik. Walaupun ia seorang nenek-nenek yang sudah keriput dimakan usia, ompong, namun kalau tersenyum pasti terlihat beda. Kesannya lebih manis, lebih menawan dan lebih menyejukkan.

Keuntungan kedua berkaitan dengan kesehatan. orang yang murah senyum jauh dari stres. Selain menyehatkan dan menguatkan tubuh, tersenyum juga membuat kita awet muda. Menurut seorang dokter, kemarin sempat ngobrol juga dengan Bu Dokternya selepas buka puasa, "maaf Bu Dokter, saya mengganggu buka puasanya". Peace ;)...!! Tersenyum itu ternyata hanya mengandalkan 17 otot wajah. Sedangkan bila cemberut akan tertarik kurang lebih 32 otot wajah. Sungguh, inilah salah satu sebab mengapa wajah terkadang terlihat cepat tua bagi orang yang jarang tersenyum.

Keuntungan ketiga terkait dengan hubungan sosial. Bagi yang ahli senyum, pergaulannya terasa menyenangkan. Keakrabannya sangat terasa. Bahkan mampu menambah semangat. Ternyata senyuman juga dapat meluluhkan emosi orang yang marah, hadapilah ia dengan senyuman yang bening lagi tulus. Yang pasti, senyum semacam ini mampu meredam emosi orang yang marah.

Dalam tersenyum kita harus benar-benar memperhatikan situasinya. Kapan waktu yang paling tepat untuk tersenyum dan memilih tempat yang memadai. Karena senyum yang terbaik lahir dari hati yang tulus yang tahu kapan waktu, situasi dan kondisi serta tempat yang memungkinkannya untuk tersenyum.

Senyuman yang proporsional biasanya dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai kemuliaan kematangan pribadi dan kearifan.

Mari kita melatih diri untuk tersenyum dengan tulus. Insya Allah, kalau kita tersenyum dengan proporsional, akan membuat suasana terasa indah.

Selain membuat kita merasa bahagia, orang lain pun menjadi tertarik dengan kemuliaan sikap kita. Karena itu, hadapilah perjalanan hidup kita dengan senyuman yang tulus. Semoga, di bulan Ramadhan ini kita dapat semakin memaknai hal-hal kecil yang terjadi pada diri kita sendiri maupun lingkungan kita. Wallahua'lam.

"Salam Sukses Bu Dokter"


==>> MQS Publishing

Posting by De InVitori PanDu

Kunci Pengokoh Jiwa

1. SIAP

S : Senantiasa menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya satu kali sehingga aku tidak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna.

I : Ikhtiar yang disertai niat yang sempurna itulah tugasku, perkara apapun yang terjadi kuserahkan sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku.

A : Aku harus sadar betul bahwa yang terbaik bagiku menurutku belum tentu terbaik bagiku menurut Allah, bahkan mungkin aku terkecoh oleh keinginan harapanku sendiri.

P : Pengetahuanku tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya. Sehingga betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku.


2. RELA

R : Realitas yang terjadi yaa... inilah kenyataan dan episode hidup yang harus kujalani.

E : Emosional, sakit hati, dongkol, atau apapun yang membuat hatiku menjadi kecewa dan sengsara harus segera kutinggalkan karena dongkol begini, tidak dongkol juga tetap begini. Lebih baik aku menikmati apa adanya.

L : Lubuk hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh dan pikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.

A : Apa boleh buat, nasi telah menjadi bubur. Maka yang harus kulakukan adalah mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, seledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetap dapat kunikmati.


3. MUDAH

M : Meyakini bahwa hidup ini bagai siang dan malam yang pasti silih berganti. Tak mungkin siang terus menerus dan tak mungkin juga malam terus menerus. Pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya. Aku harus sangat sabar menghadapinya.

U : Ujian yang diberikan oleh Allah Yang Maha Adil pasti sudah diukur dengan sangat cermat sehingga tak mungkin melampaui batas kemampuanku, karena ia tak pernah menzhalimi hamba-hamba-Nya.

D : Dengan pikiran buruk aku hanya semakin mempersulit dan menyengsarakan diri. Tidak, aku tidak boleh menzhalimi diriku sendiri. Pikiranku harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional. Aku tak boleh terjebak mendramatisir masalah.

A : Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan. Tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya menambah permasalahan. Semua harus tegar kuhadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah.

H : Harusnya segala sesuatu itu ada akhirnya. Begitu pun persoalan yang kuhadapi, seberat apapun seperti yang dijanjikan Allah “Fa innama’al usri yusran, inna ma’al usri yusran” dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan, bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri oleh Allah. Karena itu aku tak boleh mempersulit diri.


4. NILAI

N : Nasib baik atau buruk dalam pandanganku mutlak terjadi atas izin Allah dan Allah tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia.

I : Ini pasti ada hikmah. Sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung di dalamnya bila disikapi dengan sabar dan benar.

L : Lebih baik aku renungkan kenapa Allah menakdirkan semua ini menimpaku. Bisa jadi sebagai peringatan atas dosa-dosaku, kelalaianku, atau mungkin saat kenaikan kedudukanku di sisi Allah.

A : Aku mungkin harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus kuperbaiki.

I : Itibar dari setiap kejadian adalah cermin pribadiku. Aku tak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Yang penting kini aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.


5. AHAD

A : Aku harus yakin bahwa walaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa izin-Nya.

H : Hatiku harus bulat total dan yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa hanya Allah-lah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan.

A : Allah Mahakuasa atas segala-galanya karena itu tiada yang mustahil bila Dia menghendaki. Dialah pemilik dan penguasa segala sesuatu, sehingga tiada yang sanggup menghalangi jika Dia berkehendak menolong hamba-hamba-Nya. Dialah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya.

D : Dengan demikian maka aku harus benar-benar berjuang, berikhtiar mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang disukainya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar mahluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya.

"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya dan diberi rizki dari arah yang tak diduga, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya." (QS [65] : 2-3)


==>> Majalah USWAH EDISI No. 15

posting by De InVitori PanDu

Selasa, 25 Agustus 2009

Ilmu Tarzan

Timbul tenggelamnya seseorang dalam masalah yang ia hadapi bisa jadi terjadi karena kurangnya ilmu. Untuk perbandingan kita ambil contoh cerita Tarzan. Tarzan mampu bertahan hidup di hutan belantara yang dihuni binatang dan tumbuh-tumbuhan, sebab hanya Tarzanlah satu-satunya manusia yang menghuni hutan itu. Kenapa ia mampu bertahan? Karena ia sangat menguasai ilmu bertahan hidup di hutan. Sebaliknya, walaupun bekal kita komplit untuk tinggal di hutan selama beberapa hari, tapi jika ilmu kita kurang mengenai bagaimana bertahan hidup di hutan, maka sia-sialah bekal tersebut. Lain halnya dengan Tarzan, ia tidak pernah khawatir tidak bisa makan, karena ia tahu sekali lokasi pohon yang berbuah lebat dan ia mahir sekali bagaimana cara menangkap ikan di sungai yang begitu deras airnya tanpa cidera sedikitpun.

MENYIKAPI MASALAH

Sebagai manusia kita pasti akan dihadapkan pada suatu masalah yang berbeda-beda. Ada sebagian manusia yang bisa melewati masalahnya dengan solusi terbaik dan sementara itu ada juga sebagian yang justru terpuruk dalam masalahnya sehingga tidak bisa lagi memahami apa arti hidup serta tidak tahu tujuan dan bagaimana harus mengambil sikap. Dari sebagian orang ini terkadang ada yang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena stres dan depresi. Na'udzubillahi min dzaalik!

Timbul tenggelamnya seseorang dalam masalah yang ia hadapi bisa terjadi karena kurangnya ilmu. Jadi, segala kunci permasalahan hidup sebenarnya ada pada ilmu. Ilmu yang dimaksud disini tiada lain adalah ilmu Allah, yaitu al-Islam. Maka, dalam hal ini pokok masalah kita sebenarnya bisa jadi bermuara pada kurangnya kita memahami ilmu agama secara benar. Kalau memang sumbernya ada dalam al-Quran dan as-Sunnah, maka selain kita harus tahu benar isinya dengan cara membaca dan memahami maknanya, lalu sesudah itu segera mengamalkannya.

Sebenarnya, segala permasalahan yang kini kita hadapi adalah sebuah ujian kehidupan. Kita harus yakin, bahwa segala kejadian yang menimpa kita adalah mutlak datangnya dari Allah. Barangsiapa yang yakin bahwa Allah-lah yang akan menolong dan menjaminnya dalam setiap urusan, niscaya Allah pun benar-benar akan menjaminnya.

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram."(QS ar-Ra'd: 28).

Semoga bulan Ramadhan kali ini makin membuat kita mengerti akan pentingnya mengelola hati disaat sedang ditimpa persoalan hidup. Wallahu a' lam.


==>> MQS Publishing

Posting by Jalan Kehidupan




Nasihat Ibnu Mas'ud ra

Pernah ada seseorang datang kepada Ibnu Mas'ud ra, sahabat Rasulullah saw. untuk meminta Nasihat. Ujarnya, "Wahai Ibnu Mas'ud, berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tenteram. Jiwaku selalu gelisah dan pikiran pun serasa kusut masai. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak."

Mendengar itu, Ibnu Mas'ud pun kemudian menasihatinya.
"Kalau penyakit seperti itu menimpamu, maka bawalah hatimu dengan mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang yang membaca alQuran, kau bacalah al-Quran atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian berkhalwatlah untuk menyembah-Nya. Misalnya, malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenteraman jiwa, ketenteraman pikiran, dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu."

==>> MQS Publishing

Posting by Jalan Kehidupan

Senin, 24 Agustus 2009

SENYUM TULUS NAN MEMPESONA


SAUDARAKU, salah satu amaliyah Ramadhan yang penting untuk kita perhatikan adalah memperbanyak sedekah. Tahukah Anda? Ternyata salah satu bentuk sedekah yang sebenarnya bisa kita lakukan setiap saat adalah dengan memberi senyuman.

Ya! Senyum itu memang aneh tapi nyata. Setiap orang punya bibir tetapi tidak setiap orang biasa atau pandai tersenyum. Senyum sendiri memiliki dampak yang bermacam-macam. Ada orang teriris hatinya karena senyuman. Inilah yang disebut "senyum sinis."

Ada juga "senyum menggoda," yang membuat orang yang melihatnya terjerumus ke lembah maksiat. Itulah senyum yang disunggingkan oleh beberapa laki-laki dan perempuan nakal dalam merayu atau menggoda orang lain.

Tetapi ada juga sebuah senyuman yang membuat hati kita tergetar melihatnya. Itu adalah "senyum ketabahan." Begitu pula dapat kita saksikan ada "senyum ketegaran," yang dialami oleh orang yang tengah dilanda bencana berupa kepahitan hidup.

Dari bermacam-macam senyum itu dan dampak-dampak yang terlihat padanya, ada lagi senyum yang mampu membuat hati kita ikut bahagia. Inilah "senyum tulus" yang lahir dari hati yang paling dalam, lahir dari kerinduan ingin membahagiakan orang lain, lahir dari kerinduan menghormati dan memuliakan orang lain.

Dalam hal ini, Rasulullah saw telah mempraktekkan senyuman yang tulus di hadapan para sahabat. Beliau, di mata sahabat-sahabatnya, selalu hadir dalam wajah murah senyum, wajah yang, cerah dan wajah yang indah.


Posting by De InVitori PanDu

Kamis, 20 Agustus 2009

Lima Pantangan

Dalam menghadapi kehidupan ini ada lima pantangan yang sebaiknya tidak kita lakukan, yaitu:

1. Pantang bertindak sia-sia.
Setiap tindakan kita sebaiknya terhindar dari kesia-siaan. Setiap tutur kata, setiap langkah dan setiap apapun hendaknya dilakukan untuk sesuatu yang bermanfaat, baik di dunia maupun akhirat.

Jika kita bisa menghindari kesia-siaan, insya Allah kita akan menjadi 'pribadi yang sukses'.

2. Pantang mengeluh.
Keluh kesah tidak menyelesaikan masalah. Seandainya dengan mengeluh masalah bisa selesai, maka semua orang akan menyelesaikan masalahnya dengan mengeluh. Tetapi mustahil itu terjadi.

Jika kita tidak mengeluh dalam menghadapi segala persoalan, maka insya Allah kita akan menjadi 'pribadi yang tangguh.'

3. Pantang menjadi beban.
Bersikap mulia dengan tidak menjadi beban bagi orang lain adalah sikap yang sangat terpuji. Walaupun tidak mungkin bagi kita untuk sama sekali tidak bergantung, tetapi paling tidak kita mengurangi sekecil-kecilnya ketergantungan itu. Setiap bantuan orang lain sekecil apapun, sebaiknya segera kita bayar dengan apapun semampu kita.

Jika kita tidak menjadi beban orang lain maka insya Allah kita akan mempunyai 'harga diri' yang tinggi.

4. Pantang berkhianat.
Berkhianat adalah sikap yang sangat tercela. Sesulit apapun keadaan kita, jangan pernah berkhianat.

Jika kita tidak pernah berkhianat maka kita akan menjadi pribadi yang 'terpercaya'. Nah, kepercayaan inilah modal yang sangat berharga dalam mengarungi hidup.

5. Pantang mengotori hati.
Hati adalah komponen yang sangat penting dalam tubuh. Jika hati baik, maka menjadi baiklah seluruh tubuhnya. Sebaliknya jika hati buruk, maka buruklah sekujur tubuhnya.

Jika kita bisa menjaga hati tetap bersih maka insya Allah kita akan menjadi 'bahagia' dan amal ibadah kita diterima. Amin


Intisari Ceramah AA Gym

Posting by De InVitori PanDu

Selasa, 18 Agustus 2009

Lemah-Lembut

Sikap lemah-lembut yaitu sikap santun dan ramah kepada orang lain. Orang yang lemah-lembut dijamin Nabi SAW. akan mendapat keridhaan dan karunia besar dari Allah SWT, tidak karena ingin mendapat pujian atau balasan dari manusia.

Orang yang bersikap lemah-lembut karena Allah akan dijadikan mudah berhubungan dengan orang lain dan memperoleh kepercayaan sehingga memudahkan usahanya dalam mencari rezeki dan mendapatkan keluasan rezeki dari Allah. Orang yang lemah lembut akan memperoleh banyak sahabat yang setia di dunia. Orang yang mendapatkan banyak sahabat yang setia akan mudah mendapatkan peluang kerja. Dengan cara ini, orang yang berhati lemah-lembut dan bersikap santun akan mendapatkan rezeki yang banyak sebagai bagian dari karunia Allah kepada dirinya.

Adapun orang yang bersikap lemah-lembut karena ingin mendapatkan pujian atau balasan dari manusia, akan merasa kecewa dan marah kepada orang yang membalasnya dengan sikap kasar sehingga bisa memutuskan hubungan dan menimbulkan permusuhan. Hal ini akan mengakibatkan rusaknya hubungan dan mempersempit lapangan usaha bagi yang bersangkutan. Akibatnya ia sulit mendapatkan peluang memperoleh rezeki dengan mudah dan lancar.

Orang-orang yang mengalami kesulitan dan tantangan dalam mencari razeki hendaklah melakukan introspeksi kepada dirinya apakah selama ini ia bersikap lemah-lembut kepada orang lain atau sebaliknya. Jika ternyata ia belum bersikap lemah-lembt dalam bergaul dengan orang lain, hendaklah ia segera mengubah sikapnya dengan sikap lemah-lembut.

Dengan sikap yang baik ini akan banyak orang bersimpati kepada dirinya dan suka membantunya. Dengan banyaknya orang yng suka membantu, akan terbuka peluang untuk mendapatkan rezeki lebih mudah dan kelapangan hidup yang lebih luas.


Posting by De InVitori PanDu

Amalan Puasa

Dalam Al Quranul Karim yang menjadi kitab pedoman hidup umat Islam menyatakan satu firman Allah SWT yang mewajibkan puasa bagi setiap orang yang mengaku dirinya Islam.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah : 183)

Dari Abu Sa’id Al Khudriy ra. Rasulullah SAW bersabda ;
“Tidaklah seorang hamba yang mengerjakan puasa karena Allah SWT, melainkan Allah menjauhkan dirinya dari Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun karena puasanya yang sehari”. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Di hadits yang lain dari Abu Hurairah ra. Bahwasannya Rasulullah SAW bersabda;
“Barangsiapa berpuasa ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT maka diampuni dosanya yang telah lampau”. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits tersebut telah diterangkan puasa ramadhan. Barangsiapa yang mengharapkan puasa ramadhan karena Allah SWT maka Dia akan mengampuni dosa-dosanya dan menaikan derajatnya ketingkat yang lebih tinggi.

Oleh karena itu juga di bulan ramadhan diperintahkan untuk memperbanyak istighfar, sedekah, shalat malam, memperbanyak mohon taubat, karena saat-saat itulah saat yang mustajab doa akan dikabulkan dan permohonan akan didengar.
I’tikaf di masjid baik siang ataupun malam dengan banyak berzikir dan mengingat Allah SWT.

Di hadits lain juga disebutkan dari Abi Qathadah ra. Ia berkata, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, kemudian beliau menjawab, puasa itu melebur dosa satu tahun yang lewat dan yang tinggal. (HR. Muslim)

Dan masih dalam riwayat yang sama dari Abi Qathadah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda ; “Amal perbuatan itu diserahkan (dilaporkan) pada hari senin dan kamis, karena itu aku suka apabila amalku dilaporkan dalam keadaan aku sedang berpuasa".


Oleh: Muhammad Syaiful Hidayat dan Yunus Hanis Syam

Adapun Syarat wajib berpuasa menurut madzhab Syafi
1. Balight
2. Beragama Islam
3. Berakal
4. Mampu secara hissan/panca indera/fisik atau secara syara'


Posting by Jalan Kehidupan

Sabtu, 15 Agustus 2009

Bicara Dengan Bahasa Hati

Assalamu'alaikum wr wb.
Bissmillahirrahmanirrahiim
Ini adalah postingan pertama dari Group MAHABBAH Q.
semoga bisa memberikan manfaat buat semuanya. Insya Allah. Amin

"Bicara Dengan Bahasa Hati"

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati anda.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda.

Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.

d=(^_^)=b


Posting by Jalan Kehidupan
Image Hosted by ImageShack.us

MT